Tips perawatan instalasi listrik
1. Stop kontak
Perhatikan jarak ideal titip stop kontak dari lantai, yaitu antara 1-2 meter. Pastikan Anda tidak memberi beban berlebih, karena satu stop kontak idealnya dapat dicabang dengan satu T-steker hingga 4 percabangan.
2. Kabel
Jangan asal membeli kabel, sebab perlu disesuaikan dengan daya yang dihantarkan. Kabel listrik berpenghantar tembaga dan berisolasi PVC yang terpasang secara permanen di dalam rumah Anda harus dengan ukuran minimal 2,5 mm2, berapapun jumlah daya listrik yang terpasang dan hanya boleh dialiri listrik maksimal 10 A.
Selain itu, gunakan kabel berukuran 4 mm2. Jika arus listrik berada di antara 10A - 16A.
3. Grounding
Grounding atau arde pada instalasi listrik berguna sebagai pencegah terjadinya kontak antara makhluk hidup dengan tegangan listrik yang terekspos akibat terjadi kegagalan isolasi. Grounding dalam rumah Anda terpasang dengan dua macam, yaitu untuk instalasi listrik rumah dan instalasi penangkal petir.
Dua sistem grounding ini memang harus dipisahkan pemasangannya dan berjarak paling tidak 10 meter. Koneksi grounding untuk instalasi listrik rumah terpasang.
4. Hujan dan kebocoran
Saat memasuki musim hujan, ada baiknya Anda tidak melakukan perbaikan, apalagi ketika hujan lebat atau terjadi kebocoran atap rumah. Hal tersebut erat kaitannya dengan air sebagai penghantar listrik, sehingga sering terjadi hubungan arus pendek atau konsleting. Selain itu, jangan melakukan perbaikan instalasi listrik saat terjadi petir dan kilat yang menyambar-nyambar.
5. Pengecekan periodik
Lakukan pengecekan instalasi listrik secara periodik dengan menggunakan jasa petugas atau biro terpercaya. Jika dikemudian hari terdapat permasalahan instalasi, Anda dapat menghubungi mereka kembali untuk melakukan perbaikan, atau melakukan penambahan terhadap instalasi yang ada.